Laman

Kamis, 10 Mei 2012

BUNDA


BUNDA
Ku bisikan nama mu di antara deru Do'a2 ku
di antara tumpukan asa yang masih tersisa
teruntuk seorang yang selalu pernah mendampingiku dikala suka maupun duka ku
ku titipkan dia pada MU ya rabb
di saat penjagaan ku belum sampai kepada nya
sayangilah dia...
di kala Rasa Sayangku belum mampu merengkuh nya
jadikan lah ini jalan terbaik untuknya.

[+/-] Selengkapnya...

IBU

IBU 
disaat kusebut nama mu wajah cantikmu terliahat bersinar 
kasih sayang mu kau tunjukan dengan senyumu 
cinta mu yang begitu besar kau tampakan dimatamu 
IBU 
jasa-jasa mu tiada tara 
tangan lembut mu selalu memanjakan ku 
kini kau telah tiada 
tetapi semua bayang-bayang mu selalu ada di hidup ku 
cinta,kasih sayang mu selalu hidup sepanjang masa 
I LOVE U IBU

[+/-] Selengkapnya...

DEAR 3


Waktu mengubah semua hal,  kecuali kita . Aku enggan beranjak lagi kehati siapapun . dan aku harap kamu juga enggan untuk beranjak dari hatiku . Semua hal yang memang seharusnya kita dapatkan, akan selalu menjadi hak untuk kita . Jangan pernah berpikir aku kan pergi setelah ini . Aku kan tetap bertahan dan memperjuangkan apa yang yang menjadi hak untuk ku hidup.
Ini bukan semata-mata karna hanya saat ini aku sedang cinta . Tapi cobalah mengerti aku bukan hanya sekedar mencintai , tapi kini aku ingin mencari kesempurnaan dalam hidupku . Tempat dimana aku akan bernaung dan menjalani hari-hari setelah ini .

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup , pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Ini yang aku temukan dan mungkin kamu juga merasakan .

[+/-] Selengkapnya...

DEAR 2

Tahukah kamu betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?disini aku ditempa untuk menjadi dewasa,agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan,dan siap mendampingimu kelak.
namun kini kurasakan diri ini lebih baik. kadang aku bertanya, kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku,bagian terapuh diriku,namun aku tahu jawabannya Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingatNya kembali mencintaiNya, ujian demi ujian insyaAllah membuat aku menjadi lebih tegar, sehingga saat kelak kita bertemu kau bangga telah memiliki aku dihatimu, menemani harimu.
aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku dengan sangat,aku yakin Dia telah melatihmu menjadi  yang tangguh,hingga akupun bangga memilikimu ,
apa yang kuharapkan darimu adalah kesalihan,semoga sama halnya dengan dirimu,
apabila kelebihan saja yang kau harapkan dariku,hanya kesia-siaan yang kau dapati,aku masih haus akan ilmu,namun berbekal ilmu yang ada saat ini,aku berharap dapat menjadi pacar yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, pacarku.
aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia memberiku kaktus berduri.
aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu.
aku sempat kecewa dan protes, betapa tidak adilnya ini.
namun kemudia kaktus itu berbunga, sangat indah..
dan ulat pun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu..sangat cantik..
itulah jalan Allah … Indah Pada Waktunya
Allah tidak selalu memberi apa yang kita inginkan,tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.aku yakin kaulah yang aku butuhkan,dan kau lah yang aku cintai selamanya.
aku berdoa semoga ngga ada yang berkurang dari sayangnya kamu dan kangennya kamu ke aku. aku masih dan akan terus berdoa buat kita tiap hari, sayang.dan begitu pula aku tidak akan berkurang sayang dan kangen nya aku kepada kamu meskipun kita berjauhan. Yang kita jalani  ini saat berjauhan  aku yakin bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan, tapi untuk kita belajar menyikapi hidup dengan lebih dewasa. belajar saling menguatkan satu sama lain dan lebih terbuka tentang apapun yang sedang kita hadapi saat ini.
Jangan lah kau ragu kan cinta ku pada mu karena cinta ini sepenuh nya untuk mu,aku percaya kamu adalh sosok yang setia,tapi aku mohon jangan lah kau rusak kepercayaanku.dan sampai saat ini pun kamu adalah yang terbaik bagiku dan selalu yang terbaik,aku bangga telah memiliki kamu dan aku akan mencintai kamu seutuh nya.denagn kamu aku selalu bahagia dan denagn kamu aku selalu ceria. karena kamu hanya satu-satu nya .aku selalu mencintai kamu dengan ikhlas,aku mencintai kekurangan dan kelebihan kamu,aku salalu ingin terus bahagiain kamu,aku berusaha menjadi yang terbaik buat kamu.
inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata,seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata, itulah yang kini kuhadapi,kelak saat kita tengah bersama, maka disitulah kau akan memahami diriku,sama halnya dengan diriku,
yang akan belajar memahamimu.. bunga akan indah pada waktunya,yaitu ketika bermekaran menghiasai taman,
kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik,meski bukan umat terbaik,tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak,semoga lindungan, berkah dan rahmat Allah selalu menyertaimu.
Hatiku tak akan beranjak dari hatimu

[+/-] Selengkapnya...

DEAR 1


Figure that I had never met before. I never dreamed you could recognize. I know that once, many things that I think is a mismatch. But in fact now, all of a mismatch it became a pillar of our relationship to the present intertwine J
Masih banyak hal yang mungkin belum aku tau dari kamu , banyak juga mungkin yang kamu belum tau dari aku. Tapi karena modal ketidaktahuan itu aku yakin akan  sesuatu hal. KARENA KITA BERBEDA MAKANYA AKU PERCAYA KITA SALING CINTA .
Terlalu naif memang , tapi toh itu emang kenyataan yang gak bisa kita pungkiri . Terlalu banyak terori soal cinta, tapi sayangnya ngga ada satu teori pun yang bisa aku mengerti. Toh memang sebenarnya cinta itu ngga harus di mengerti karena hanya sebuah teori . Cinta itu akan kita mengerti saat kita merasakannya sendiri.
Begitu juga dengan aku, mungkin kamu bukan orang pertama yang membuat aku mengerti ‘cinta’ , tapi setidaknya kamu adalah orang yang bermain andil dalam urusan cinta di hidup aku J . Ya pasti begitu juga kamu ,  I'm not the first to make you fall in love , tapi yang aku harap cuma satu, I want to be the last person to love you. Bisakah ?
Aku kini hanya bisa berharap , apa yang selama ini kita mau semuanya bisa menjadi nyata . Nyata dalam arti yang bisa membuat kita bahagia tentunya . Muluk emang , tapi manusia mana si yang ngga berharap jadi bahagia . Dan yang pasti I want to be happy with you .
Hidup ini adalah pilihan yang harus kita putuskan. Dan untuk saat ini aku putuskan untuk tetep kokoh dengan semua argumen aku tentang kamu . Aku hanya berharap semoga semua argumen yang kau punya tentang kamu memang sepenuhnya benar . Jangan pernah kecewakan aku . I just hope that J
Aku hanya ingin mengenal Mu yang apa adanya , bukan menutupi dirinya dengan topeng kebobrokan. Aku hanya butuh kejujuran. Jangan pernah menutupi apapun dari aku.
Jangan terlalu berani mencintai aku dan jangan terlalu takut untuk kehilangan aku. Kamu harus percya keseimbangan itu ada dan itu  adalah penentu bisa atau tidkanya kamu mempertahankan aku , dan aku pun akan selalu menjaga keseimabangan itu.
Tugas kita bukanlah sekedar membuat kesempurnaan dalam hidup kita . Tugas kita  adalah untuk mencoba menjalani apa yang kita bisa, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk kehidupan kita nanti.
Masih banyak yang ingin aku tanyakan dan ingin aku mengerti tentang kamu , tapi aku tau semuanya sedikit tindak mungkin . Karena saat kamu baca ini , raga kita berjauhan .
Entahlah , biarkan raga kita jauh , tapi jangan pernah biarkan hati kita terpisah . Karena aku mencintaimu melebihi segala batas. Aku mencintaimu melampaui matahari bukan cakrawala berbatas senja temaram. Cintaku doa pagi dan di langit malam mengerjap sebagai bintang bintang. Adalah jejak jejak galaksi berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku. Lembut ombak memainkan butir butir cahaya pada pantulan bulan di matamu. Aku di situ berlayar tak kenal waktu.
Jangan pernah sekalipun kamu meragukan aku , karena disaat kamu mergukan aku disaat itu pula aku akan beranjak pergi dari hatimu . Aku hanya ingin kamu menjadi seseorang yang bisa menuntunku menjadi sedikit lebih baik . Aku tidak akan mencari kesempurnaan dalam diri kamu . Aku hanya akan mencari kepastian dan keteguhan hati kamu untuk terus percaya bahwa aku dan kamu saling cinta .
Bukan dalam arti hanya mengerti satu sama lain , tapi bisa membuat satu sama lain menjadi nyaman . Tapi nyaman bukan dalam kepalsauan. Nyaman dalam semua keterbukaan. Pahami aku , aku pun akan mencoba memahami kamu. Dan saat kamu mulai ingin melupakan aku , sebaiknya bicarakan semuanya dengan baik . Jangn mencoba untuk mengusikku dari belakang .
Aku percaya kamu adalah seorang sosok yang setia , sosok yang mungkin bisa mempertanggungjawabkan semua omongan yang kamu pernah ucapkan . Tapi satu hal yang aku harpakan dari kamu, apapun yang membuat kamu jenuh tentang aku, jangan pernah kamu simpan sendiri. Bantu aku berubah, bantu aku menjadi sedikit lebih baik. Sosok yang mengerti tentang apa atinya sebuah kesetiaan dan cinta.
Mungkin aku terlahir pada masa yang tidak tepat dimana cinta tidak lebih dari sebuah dongeng indah pengantar tidur, dan ketika aku terbangun esok hari cerita pilu tentang cinta kembali terulang, cinta yang  katanya indah tak bisa aku temukan . Tapi ketika kini aku menemukan kamu , menjalani semuanya dengan kamu aku mengerti bahwa memang cinta itu ada .

Terimakasih cinta , atas segalanya . Kamu mengajarkan aku banyak hal. Mengajari aku tentang bagaimana takutnya kehilangan dan sulitnya menjalani hidup sendiri saat kamu jauh . Bantu aku untuk selalu mecintai kamu .Mencintai kekurangan dan kelebihan kamu .
Pahami aku , caraku hidup , dan caraku mencintai kamu , dari itu aku akan mencoba untuk menjadi yang terbaik yang akan kamu miliki . Semoga apa yang aku harapkan satu nada dengan apa yang kamu mau . Jaga selalu hatiku J
Aku sayang kamu ......

[+/-] Selengkapnya...

ME


Aku yang selalu melihat hidup dengan kerampungannya, aku hanya bisa menerka tanpa bisa memahami apa yang sebenarnya Tuhan gariskan dalam setiap goresan tangannya. Berharap mengerti namun memang semua itu hanya untuk diharapkan tanpa bisa yakini untuk benar-benar aku pahami. Sesekali aku berpikir dalam setiap kegalauan yang memang terkadang membuatku sedikit melenceng , tapi apa yang bisa ku perbuat. Yang aku tahu hanya bagaimana caranya membuat kepuasan untuk diriku sendiri.
Bahkan apa yang telah kita rencanakan akan menjadi terbalik dan malah membunuh kita perlahan-lahan. Kita akan merasakan ketika luka itu telah menguak lebar dan membuat ngilu. Aku hanya sedikit berpikir bagaimana membuang apa yang ingin aku buang dan mengambil apa yang ingin aku miliki tanpa harus menyakiti orang lain. Karena di akhir pencarianku yang aku ingin dapatkan hanyalah sebuah kebahagiaan.
Aku kini berjalan dengan kepincangan atas kehilangan yang membuat ku enggan untuk mencari pengganti yang mungkin malah akan membuatku terjatuh lagi. Tuhan terlalu sulit membuat jalan untukku hidup. Aku lelah dengan lelucon ini. Lelucon yang sering kali membuat aku kian terperosok. Aku berharap ini adalah akhir dari segalanya. Semoga Tuhan menghentikan semuanya. Menghentikan detik waktu yang ku punya dan membawaku pada akhir kehidupan dan awal keabadian , mungkin itu yang bisa membuatku sedikit merasa tenang.
Aku bingung dengan diriku sendiri bahkan dengan sifat yang aku punya kadang aku menjadi sosok lain yang memang tak pernah aku kenal dan sebenarnya tak pernah ingin aku kenal. Kadang ketika aku ingin berjalan maju aku malah melangkahkan kakiku ke belakang . Dengan ketidasadaran akan alam bawah sadar.
Aku bahkan tertawa ketika melihat lelucon ini tapi aku juga tidak bisa membuang atau menyingkirkan sedikit saja dari sisi hidup ku karena ini telah menjadi bagian mozaik yang harus aku rangkai untuk menemukan apa yang aku cari. Karena keyakinan yang ku punya tidak akan ku buang percuma.
Sekarang yang aku cari dari lelucon ini adalah sebuah kesetian dari orang yang memang benar-benar bisa membuatku menjadi orang yang lebih baik, ya sebelum aku pergi tentunya. Aku ingin terus berjuang hidup .akan ku abaikan setiap rasa sakit. Semoga saja ada ! Bangun dari Keterpurukan sebelum benar-benar terpuruk !!!
Dan ketika kini aku merasa menjadi sosok yang sedikit lebih baik, malah banyak keganjilan yang membuatku enggan melanjutkan semua mimpiku , mimpi yang sebenarnya sudah lama aku harapkan menjadi nyata , kini malah ingin aku buang .
Banyak hal yang sampai saat ini belum aku pahami, saat satu sisi mulai terbuka malah sisi lain menjadi kian tertutup. Kemana sebenarnya aku harus mencoba melangkah ? dimana sebnernya aku harus berpijak ?
Sepenggal kisah yang aku jalanni mungkin telah aku pahami dan membuatku bisa sedikit berpikir dewasa , tapi sepenggal kisah ini yang menuntutku untuk membuang semua yang aku harapkan. Terlalu banyak teka teki yang aku tidak mengerti . Hanya karena keluguan ku aku bisa menerka tanpa bisa menjawab semuanya . Bahkan sesuatu yang bisa aku sebut keinginan sekarang mungkin tak pernah berlaku lagi .
Kemana diriku yang dulu . Dimana sebenarnya nyawa ku yang telah lama hilang ...
Senyum yang ku sunggingkan belakangan ini sebenarnya memang mungkin bukannlah senyum yang seharusnya , satu hal yang kau ingat . Aku tersenyum bukan karena memag ingin tersenyum tapi aku tersenyum karena keterpaksaan . Sedikit terkoak dan hampir menjadi luka yang tak mungkin terobati . Tapi toh ini adalah cara terbaik yang bisa aku lakukan . Berubah menjadi orang lain dan mencoba untuk belajar dengan topeng yang membuatku sedikit bisa bernapas lega walaupun hakikatnya aku menyadari bahwa yang ku lakukan ini salah .
Terutama ketika aku memliki perasaan ini , banyak hal yang berubah dan membuatku sedikit canggung , hanya terlalu banyak berharap tanpa bisa melakukakn apa yang seharusnhya di lakukan . Kebenaran harus di ungkap walaupun semuanya terasa mulai pahit . Kenyataan yang ada harus aku terima tanpa bisa aku ubah . Bahkan ini menyangkut hidupku sendiri .
Seumpama nyawa, raga dan hidupku saat ini tertutup bayangan kebodohan , aku tidak bisa memungkirinya , memang aku sadari ini salahku dan aku pun harus menerima semua resiko. Semoga apa yang aku lakukan saat ini , bisa membuat hidupku perlahan lahan menyadari bahwa kau ingin berubah menjadi diriku sendiri.

[+/-] Selengkapnya...

KUPU-KUPU BERSAYAP GELAP


Aku tidak pernah bisa mengerti sistem apa yang menautkan antara tubuh yang demam, keresahan, dan mimpi. Setiap kali aku dalam resah yang sangat, atau tubuh yang demam, ia selalu menyambangiku dalam mimpi. Ia selalu datang bersama seekor kupu – kupu bersayap gelap.
Kali ini aku dibawa pada bangku murung yang lelah. Taman liar dengan aroma semak yang menyengat. Cahaya matahari yang terhalang kabut. Seroombongan kupu – kupu bersayap gelap mengitari sepasang kakinya yang terbungkus celana dan sepatu hitam. Seekor kupu – kupu hinggap di ujung sepatunya, dimana seutas tali sepatu yang juga juga berwarna hitam terjuntai lunglai. Tiba – tiba kupu – kupu mengejang, seperti ditetak ajal yang tajam. Menggelepar menebarkan serbuk hitam dari sayapnya yang mencoba mengusir kematian. Sia – sia. Terakhir kali, sebelum kematian melunasi hidupnya, dari mulutnya, ia melemparkan jeritan yang nyaring melengking.
Menusuk cepat ke gendang telingaku, merambat cepat masuk ke kepelaku. Sebuah ledakan menggema. Panas dan ganas.
Aku terbangun.. Sunyi. Masih kulihat kotak obat yang terburai botol – botol besar air mineral, botol – botol kecil tonikum , piring berisi makanan yang hanya kusentuh sendoknya, kotaknya – kotak roti dan asbak yang puntung-puntungnya masih panjang. Disampingku beberapa buku puisi dan kitab suci kusut tertindih tubuhku. Aku hendak bangkit, namun tiba – tiba seekor kupu – kupu bersayap gelap berada tepat di depan hidungku. Di sayapnya yang gelap dan mengepak perlahan, aku menangkap lamat ia berada disana, tergambar di dalam sebuah bingkai foto. Kepakan sayap itu semakin lama semakin cepat, melempar gambar – gambarnya masuk ke mataku. Setiap kepakan sayapnya menebarkan serbuk hitam. Sebagian serbuk itu terhisap oleh napasku, masuk ke dada, menyebarkan rasa panas dan pedih. Sebagian serbuknya menaburi wajahku, masuk ke mataku. Semua memberi rasa yang amat sangat panas dan pedih. Aku berteriak kencang.Tapi rasanya suara itu tidak keluar dari mulutku, malah masuk kembali ke rongga dada. Aku merasa tubuhku mempunyai lubang yang gelap, dalam dan pengap. Aku mengejang seperti kupu – kupu yang hinggap di ujung sepatu. Aku tersenggal, seperti habis napas. Mungkin aku sedang mengetuk pintu kematianku sendiri. Kematian ternyata tidak dicabutnya sesuatu dari tubuh kita. Tapi sesuatu yang dimanpaatkan ke tubuh kita. Rapat, padat, panas.
Dan tiba – tiba aku berada pada ruang yang berderang. Orang – orang berpasang – pasangan dengan baju dan gaun yang berwarna menyala. Musik berdegup hingar. Aku melonggarkan dasi yang melilit leherku, membuka kancing bajuku bagian atas. Tenggorokanku terasa kering. Semua orang memegang gelas minuman yang indah dengan berbagai warna yang merangsang. Aku berjalan seperti digiring oleh sesuatu di belakang tengkukku. Melewati orang – orang yang berdiri dan bergeremang. Melewati meja – meja yang memisahkan dua orang yang saling berhadap – hadapan dengan tatapan mata mesra. Aku terus bergerak, berjalan, tenggorokan-ku makin panas, langkahku mulai goyah dan lututku semakin gemetar.
Di salah satu meja, aku melihatnya memakai gaun berwarna merah hati. Rambutnya yang pendek membuatku melihat tengkuknya lembut. Disana, aku merasa pernah bersemayam, aku merasa pernah bersemayam dalam damai. Aku mendekatinya. Ia diam. Bergeming. Agak menunduk dengan tangan kanan memegang gelas minuman berisi cairan sewarna gaun yang dikenakannya. Aku duduk di kursi menghadapinya. Aku melihat leher jenjangnya, aku seperti pernah tergeletak dan tiduran dalam rasa malas yang menentramkan di lehernya. Leher yang lebih kupilih untuk mengistirahatkan diri dibanding segala peraduan yang tersedia. Ia tetap menunduk.
Kembali aku diserang oleh rasa kering di tenggorokanku. Aku mengambil botol minuman diatas meja dan cepat kutenggak. Tapi tidak ada cairan yang keluar dari lubang botol itu dan masuk ke tubuhku. Aku panik. Aku menyahut gelas yang dipegangnya. Ia bergeming. Gelas dan tangannya seperti terpasung diatas meja yang gilap itu. Aku berusaha keras merebut gelasnya. Tapi tiba – tiba seekor kupu – kupu bersayap gelap terbang mengitari kepalanya yang tertunduk. Kupu – kupu itu masih menebarkan serbuk – serbuk hitam yang menyakitkan. Aku bertahan dengan semakin menggenggam erat tangannya yang sedang menggenggam erat gelas.
Kupu – kupu itu akhirnya hinggap di belahan rambutnya. Kupu – kupu itu diam seperti memanjatkan doa. Tiba – tiba suasana menjadi sepi. Tidak ada lagi suara musik yang hingar, tidak ada lagi suara bergeremang. Aku merasa semua mata memandang kami. Aku merasa mereka mendekat, tanpa suara mengitari kami. Aku merasa bahwa aku, dia, dan kupu – kupu yang hinggap di belahan rambutnya menjelma menjadi sebuah lukisan indah yang membuat mereka semua tertegun. Aku merapatkan genggamanku ke tangannya yang sedang menggenggam sebuah gelas yang berisi cairan sewarna gaunnya. Semakin erat, semakin erat. Dan gelas itu meledak. Serpihan gelas itu menancap pedih di wajahku. Kupu – kupu itu mengejang. Kaku. Lalu jatuh diatas meja. Orang – orang kembali bergeremang. Musik kembali menghentak. Ia tetap menunduk. Tubuhku semakin panas. Kali ini mengembang, melar, jauh keluar dari ruang seperti balon yang ditiup, seperti kosmos yang terus memuai. Ada ledakan lagi. Sangat keras. Dari tubuhku. Dari ruang itu.
Aku melihat ruang yang berantakan. Kini aku yakin, bahwa aku sudah benar – benar terjaga dari mimpi yang menyesakkan itu. Meja dan kursi jumpalitan. Gelas minuman tersebar. Piring makan memuntahkan isisnya yang belum kusentuh. Aku sudah ada di lantai. Semua sudah menyempurnakan diri di lantai. Seprei dan selimut basah terkena ceceran kotoran dan cairan yang tumpah dari botol, gelas, dan berbau cairan tonikum. Aku menyahut kitab suci yang lingsut, memebukanya pada halaman yang telah kutandai dengan tangan dan hati. Merapal dan membaca doa-doa yang ada didalamnya. Tangan kiriku mengambil botol yang masih berisi air mineral, menenggaknya, melanjutkan membaca doa, menumpahkan sisa air mineral di kepalaku. Dunia kenangan yang kejam.
Aku bangkit. Menyambar telpon, berurutan, agen perjalanan, partner kerjaku dan Mas Hardi. Telpon kututup. Meja telepon basah. Kubuka pintu kamar mandi, memaksa tubuhku diguyur dengan air. Perih disana – sini. Tapi aku harus kuat. Harus. Toh kejadian seperti ini telah kulewatkan selama bertahun – tahun.
Mendatangiku. Menikam ngilu. Memaksaku untuk menyerah pada hidup Memaksaku untuk mengaku kalah pada masa lalu. Beberapa potong pakaian kusambar dan kumasukkan dalam tas kecil. Kutelpon taksi. Kunyalakan salah satu puntung rokok yang tergeletak digulung abu yang mengotori lantaiku. Kututup pintu. Menguncinya dari luar. Mulutku terasa hambar dan panas, juga asin oleh darah yang sesekali masih keluar. Entah karena apa.

[+/-] Selengkapnya...